Wanuau lahir karena suatu panggilan dan respon atas sebuah visi besar bagi bangsa Indonesia, yaitu "Menjadikan Indonesia sebagai pusat pariwisata Dunia". Kekayaan alam Indonesia yang melimpah, keindahan alam Indonesia yang sangat eksotik, budaya masyarakat Indonesia yang beraneka ragam dan kekuatan masyarakat Indonesia yang saling menjaga, melayani dan patuh pada kearifan lokalnya, menjadi dasar Wanuau hadir untuk melestarikan semuanya itu.
Sebagai media digital Pariwisata, Wanuau berkomitmen untuk mengomunikasikan semua hal yang ada di seluruh Nusantara yang ada kaitannya dengan pariwisata.
Hal-hal yang dimiliki oleh negeri tercinta Indonesia yang saya sebutkan di atas, merupakan modal utama bagi pembangunan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia yang tersebar di 34 provinsi, 416 Kabupaten, 98 Kota, 7.094 Kecamatan, 8.412 Kelurahan, dan 74.093 Desa, yang terletak pada bentangan wilayah Indonesia seluas 1.913.578,68 km2, berdasarkan data Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri per semester I Bulan Juni Tahun 2014 (http://www.kemendagri.go.id).
Selain itu, besarnya penduduk Indonesia yang berjumlah 263.345.086 jiwa (data jam digital Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM per tanggal 15 Nopember 2017, pukul 12:28:58 WIB), merupakan salah satu kekuatan dalam pengelolaan pariwisata di Indonesia.
Kekuatan lainnya, adanya bentangan wilayah Indonesia yang demikian luas, di atasnya terdapat 17.504 pulau (https://www.bps.go.id), semakin mengukuhkan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Walaupun dari jumlah pulau yang ada hanya 12,38% atau sekitar 2.342 pulau yang berpenghuni, sisanya 87,62% atau sebanyak 15.337 pulau tidak berpenghuni. (http://kominfonewscenter.com). Wilayah kepulauan Indonesia semakin eksotik sebagai pariwisata bahari karena memiliki panjang pantai mencapai 95.181 km. Dedi-Intan (2016) mengatakan “garis pantai Indonesia terpanjang keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Kanada, dan Rusia.” (http://inovasi.lan.go.id). Juga “wilayah perairan Indonesia memiliki tingkat keragaman hayati (bio-diversity) yang tinggi, bahkan laut Indonesia merupakan wilayah marine mega-biodiversity terbesar di dunia.” (http://www.tataruangpertanahan.com).
Baik di darat maupun di laut, potensi dan sumber daya pariwisata Indonesia luar biasa. Dan yang paling bertanggung jawab untuk mengelola itu ialah kita semua. Dapat saya katakan bahwa epicentrum pariwisata itu ada di desa. Desa sebagai kesatuan kolektif masyarakat yang memiliki segala ikatan lahir maupun bathin, memiliki peran strategis dalam membangun dan mengembangkan pariwisata.
Desa bukan lagi dipandang sebagai tempat udik, kolot, jauh dari keramaian, dan tempat tidak mengahasilkan keuntungan, tetapi desa dalam paradigma kebaruan ialah suatu tempat menyenangkan yang membuat hidup lebih nyaman dan sejahtera. Desa sebagai kekuatan utama pariwisata nasional yang berkontibusi pada peningkatan kemakmuran bangsa. Jika semua warga desa terlibat dan aktif dalam pembangunan paraiwisata, maka dipastikan tidak ada lagi masyarakat penggaguran dan miskin. Hal ini juga menjadi jawaban konkrit akan persoalan bonus demografi yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, di mana angkatan kerja produktif melimpah namun tidak ada pekerjaan yang menyertainya. Belum lagi terus meningkatnya persaingan hidup antar manusia, seiring pertambahan jumlah penduduk dunia, yang saat ini tercatat per tanggal 15 Nopember 2017 yaitu sebesar 7.545.957.111 jiwa (Jam digital PSKK UM, pukul 12:28:58 WIB). Tentunya, jawaban utama atas semua permasalahan kependudukan itu ialah Desa Pariwisata dengan konsep terbaru Desa Ekowisata (Ecotourism Village).
Berangkat dari semuanya itu, Wanuau hadir untuk merespon permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Wanuau berkomitmen untuk melakukan inovasi dalam membangun, menciptakan desa wisata yang berdaya saing tinggi, di mana desa tersebut akhirnya mampu menjadikan apa yang dimiliki desa tersebut sebagai sumber keuntungan dan kesejahteraan bagi warganya.
Wanuau dalam agenda kerjanya berupaya untuk membangun Desa Ekowisata (Ecotourism Village) di seluruh pelosok nusantara. Di mana setiap warga desa akan dilatih cara membangun dan menciptakan desa ekowisata yang berdaya saing tinggi. Wanuau akan berkolaborasi dengan para stakeholder untuk menjadikan desa ekowisata sebagai desa wisata yang berdaya saing tinggi, disukai oleh para wisatawan baik domestik maupun manca negara.
Akhirnya, saya mengajak kita semua, anak bangsa, siapa pun saudara, yang peduli membangun negeri ini dan peduli akan kesejahteraan bangsa Indonesia, mari bersama saya, kita ciptakan Desa Ekowisata (Ecotourism Village), menuju Indonesia pusat pariwisata dunia. (Wanuau).
Saya membutuhkan dukungan Bapak/Ibu, saudara sekalian yang ingin mewujudkan Desa Ekowisata. Silahkan menghubungi saya di Contact atau meninggalkan pesan pada kolom di bawah ini. Terima kasih.