top of page

Menengok Juara Umum Wisata Tingkat Nasional: The Nusa Dua

  • Abnertindi
  • Nov 8, 2017
  • 5 min read

International Conference On Sustainable Tourism "Managing Tourism as a Sustainable Business Model for Sustainable Future" yang dilaksanakan oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO) di Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta, tanggal 31 Oktober 2017 s/d 1 Nopember 2017, menyimpan cerita unik dan layak dipelajari oleh semua daerah di Indonesia, terkait Pariwisata.

Adalah The Nusa Dua yang terletak di Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, oleh Kementerian Pariwisata ditetapkan sebagai juara Umum Tigkat Nasional Pariwisata. Kawasan ini memiliki keunggulan dalam hal sustainable development.

Sesuai informasi yang diperoleh dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dalam brosurnya dijelaskan bahwa: "Kawasan The Nusa Dua adalah kawasan wisata terpusat yang dikelola oleh IDTC diprakarsai sejak 1971 dan berdiri di atas lahan seluas 350 ha yang terintegrasi sebagai kawasan pariwisata yang di dalamnya terdapat hotel, villa, spa, restaurant, pusat perbelanjaan, golf, rumah sakit, theater dan fasilitas pariwisata lainnya."

Lalu apa keunggulan The Nusa Dua sebagai kawasan pariwisata sehingga mendapatkan penghargaan sebagai juara umum pariwisata tingkat nasional? Ada apa di sana?

Lagoon Nusa Dua

Sumber air limbah dibagi berdasarkan jenisnya, yaitu: black water (limbah pekat), dan gray water (limbah bekas cucian). Sumber air black water berasal dari buangan toilet, dan gray water dari wastafel, bekas mandi, laundry, kolam renang, sistem pendingin ruangan, dapur dan semua kegiatan hotel yang menggunakan air.

Khusus untuk limbah dari dapur, harus disediakan grease trap (perangkat lemak) sebelum masuk ke instalasi penyalur limbah. Di setiap hotel/restaurant memiliki collection pit sebagai tempat penampungan limbah cair sementara. Kemudian air limbah akan mengalir secara gravitasi menuju Lift Pump Station (LPS) terdekat, terdapat 3 LPS di kawasan ITDC.

Pompa LPS akan hidup secara otomatis berdasarkan ketinggian air limbah dalam bak. Pompa akan melempar air limbah yang tercampur EM ke kolam stabilisasi yang berjarak 2 Km dari LPS 1. Dari pompa LPS, air masuk ke kolam Cell 1 yang terdiri dari dua bagian, yaitu: Cell 1a dan Cell 1b, pada Cell ini berfungsi untuk memisahkan lapisan minyak maupun padatan terapung yang masih terbawa ke dalam sistem kolam stabilisasi.

Kedua Cell tersebut dipisahkan oleh grase trap, yang menjaga lemak/minyak/kotoran terapung yang masih terbawa dari air limbah hotel agar tidak masuk ke Cell lainnya. Kemudian air mengalir secara gravitasi menuju Cell 2a dan Cell 2b, pada kolam ini ditebar ikan mujair dan nilai sebagai indikator biologis air limbah. Proses yang maksimal terjadi di Cell 2b karena memiliki kapasitas yang lebih luas, sehingga memungkinkan kerja bakteri pengurai lebih maksimal.

Selanjutnya, air mengalir menuju Cell 3, di dalam kolam ini berperan untuk lebih menetralkan kondisi air limbah sebelum disalurkan ke pengolahan selanjutnya. Waktu tinggal air limbah di dalam kolam stabilisasi ini minimal 28 hari, saat ini keberadaan air limbah dalam kolam mencapai 33 hari, artinya semakin lama air limbah dalam kolam stabilisasi maka penurunan tingkat pencemaran air akan semakin besar pula. Kompos sebagai hasil dari pengolahan sampah dan limpah organik tersebut selanjutnya dimanfaatkan seagai bahan media tanam di sentra pembibitan/nursery di Nusa Dua. Melalui nursery inilah disuplay kebutuhan tanaman hias untuk pertamanan di kawasan the Nusa Dua.

Pengelolaan Air Limbah

Keindahan pantai Nusa Dua memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Untuk menjaga kelestarian lingkungan tersebut, maka ITDC menerapkan prinsip pengelolaan kawasan berkelanjutan di kawasan Nusa Dua yang meliputi: menjaga kebersihan pantai serta kebersihan lingkungan sekitar maupun tanaman mangrove di sekitar kawasan. Pengelompokan limbah kawasan yang terdiri dari limbah cair dan limbah padat (sampah). Pengelolaan limbah cair menggunakan sistem kolam stabilisasi, sistem aerasi, kolam sedimentasi, dan filtrasi dengan luas total sekitar 15 ha.

Hasil air pengolahan didistribusikan kembali sebagai air irigasi untuk kebutuhan penyiraman tanaman sekitar kawasan, dengan penjualan tertinggi pada musim kering adalah 3.748 m3/hari. Pengelolaan limbah padat (sampah) dilakukan dengan dipisahkan berdasarkan jenis sampah, sampah anorganik dikelola oleh penyedia jasa pengelolaan sampah swasta oleh masing-masing fasilitas pariwisata, dan sampah organik diolah menjadi kompos dengan bantuan teknologi Effective Microorganism untuk dimanfaatkan kembali di taman-taman sekitar kawasan. Produksi sampah kawasan ITDC 16 m3/hari, yang sebagian besar dari sampah daun dan potongan rumput.

Produksi Air Irigasi

Setelah melalui proses di bak stabilisasi kemudian air masuk ke kolam aerasi atau kolam untuk penambahan oksigen ke dalam air. Terdapat 6 buah surface aerator dengan kapasitas 14,74 kg O2/jam dan 10 buah turbo jet aerator dengan kapasitas 1,82 kg O2/jam yang menyala secara bergantian selama 24 jam untuk memasukkan oksigen ke dalam air. Terdapat 2 Cell untuk pemberian oksigen dalam air, yaitu Cell A dan Cell B.

Setelah melalui proses aerasi, air limbah masuk ke dua buah kolam sedimentasi atau pengendapan, yaitu Cell C. Di kolam sedimentasi, gumpalan-gumpalan yang terbentuk akan mengendap secara gravitasi. Lumpur yang terbentuk di bak sedimentasi ini, akan dikuras/dikeringkan secara berkala daan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman. Untuk gumpalan-gumpalan yang ringan mengapung dalam air, diproses melalui bak-bak penyaringan untuk menurunkan tingkat kekeruhan air. Hasil penyaringan kemudian ditampung dalam Ground Tank sebagai air irigasi menuju kawasan The Nusa Dua. Air irigasi ini dimanfaatkan oleh hotel-hotel, lapangan golf, atau fasilitas pariwisata lainnya sebagai penyirama kebun/landscape.

Pengelolaan sampah Padat Komposting Nusa Dua

Kegiatan pembuangan limbah padat (sampah) adalah kegiatan yang berkesinambungan. Oleh karena itu, sistem pengelolaan sampah sangat diperlukan. Pengelolaan limbah padat memiliki kesulitan dalam mengumpulkan limbah padat dan menemukan daerah yang aman untuk kegiatan ini. Kompos diperlukan untuk mengurangi volume sampah padat dengan proses biologis. Pengo,posan adalah proses khusus, karena bahan baku, tempat baku. Faktor penting dalam proses pengomposan adalah: pemilahan, ukuran, nutrisi (C/N ratio), dan kelembaban bahan baku. Tempat proses pengomposan menggunakan kotak berukuran 3x3x1 meter.

Mikroorganisme efektif 4 (EM4) dapat digunakan untuk proses pengomposan, karena dapat mempercepat proses dekomposisi sampah organik. EM4 bekerja di temperatur 40-50 C. Proses fermentasi akan menghasilkan gula, alkohol, vitamin, asam laktrat dan senyawa organik lain. Hasil dari proses fermentasi bernama bokashi. Kompos ini sangat baik untuk pertumbuhan segala jenis tanaman.

Nursery Tanaman Hias Nusa Dua

Landscape/garden yang indah dan tertata selain baik untuk menjaga kualitas lingkungan juga menarik perhatian pengunjung serta membuat hati menjadi gembira. The Nusa Dua memiliki sentra pembibitan tanaman hias yang mensuplai kebutuhan tanaman hias di area The Nusa Dua. Tanaman yang dibibitkan memiliki ragam jenis yang mampu beradaptasi dengan kondisi cuaca pesisir Nusa Dua yang panas. Selain itu, tanaman di sini juag sering disewakan untuk kegiatan event baik indoor maupun outdoor.

The Nusa Dua telah menunjukkan bahwa aktivitas pariwisata hendaknya sangat memuliakan keberlangsungan lingkungan. pengelolaan limbah air secara profesional dan bertanggung jawab, pemeliharaan secara konsisiten kebersihan lingkungan, dan adanya suasana sejuk dan asri dengan hadirnya berbagai tanaman hias.

Sebuah catatan yang perlu menyadarkan kita semua bahwa tanpa kepedulian terhadap keseimbangan alam, hanyalah membuat lingkungan di sekitar kita tercemari dan rusak.

Saat ini, industri pariwisata sebagai industri terbesar di bumi, maka adalah kewajiban kita semua untuk senantiasa memelihara keberlangsungan alam sekitar kita, menuju dunia yang bersih, indah dan nyaman.

Oh ya, sahabat Nusantara, silahkan daftarkan desa anda pada seleksi Desa Ekowisata di menu Wanuau Room!

Comentários


RECENT POSTS:

Space for Rent ...

Berikan komentar anda mengenai artikel di atas!

© Wanuau

  • b-facebook
  • Twitter Round
  • Instagram Black Round
bottom of page