top of page

Berjuang Dengan Totalitas: "Generasi Beasiswa Unggulan"

  • Writer: Abnertindi
    Abnertindi
  • Feb 12, 2018
  • 2 min read

Generasi Beasiswa Unggulan. Itulah julukan yang melekat pada diri saya, ketika menandatangani kontrak Beasiswa Unggulan yang diasuh oleh Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri (PKLN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun 2016.


Status unggulan itu harus dijawab dengan nyata melalui tindakan yang serius dalam menuntut ilmu. Alhasil, pada Tahun 2016 (Semester I) berhasil mendapatkan Indeks Prestasi (IP) 4,0. Demikian juga pada Tahun 2017 (Semester II) berhasil mendapatkan IP 4,0. Sedangkan pada semester III - VI (nilai akan diakumulasi) pada nilai akhir Disertasi yang memiliki jumlah SKS dengan total poin 30 SKS, yang item penilaiannya terdiri dari Proposal Disertasi dan Penulisan Disertasi itu sendiri.


Sahabat Nusantara yang saya cintai, kasihi, dan banggakan. Tentunya hal ini bukan sebagai ajang pamer atau gaya-gayaan, tetapi sebagai bentuk pertanggung jawaban moril kepada Sahabat sekalian yang mendoakan saya dengan segenap hati. Dari lubuk hati yang dalam, saya ucapkan terima kasih atas segala doanya, dan biarlah Tuhan sendiri yang membalasnya dari Sorga atas apa yang sudah dilakukan Sahabat Nusantara sekalian bagi diriku.


Melalui kesempatan yang berbahagia ini, saya mengucapkan terima kasih kepada pengelola Beasiswa Unggulan (BU), yang dengan sangat profesional melayani kami semua, khususnya saya, sehingga aktivitas perkuliahan berjalan lancar, dalam hal pembayaran SPP setiap semesternya. Sekali lagi, terima kasih banyak. Doaku, bapak/ibu pengelola BU senantiasa diberkati oleh Allah dengan limpahan rezeki. Amin.


Bagi teman-teman di seluruh nusantara yang ingin mengikuti jejak saya dalam hal mendapatkan beasiswa unggulan, silahkan masuk ke: buonline.beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id


Lalu, apa yang harus diperhatikan agar suskes dalam studi? Ada dua hal utama yang perlu dicamkan dan dilakukan, yakni:


Pertama, berjuang dengan totalitas. Jangan setengah-setengah dalam berjuang menuntut ilmu. Kejar dia sampai dapat dan jangan pernah dilepas. Ibarat kepala botak rambut satu (cerita yunani kuno), terbang lurus. Dan semua orang diperintahkan untuk menangkap rambut kepala botak tersebut. Kalau sudah tertangkap (digenggam) rambutnya, jangan pernah dilepas, karena kalau dilepas kita akan jatuh dan tertinggal. kepala botak itu tidak pernah kembali lagi. Arti dibalik cerita itu ialah, jangan pernah mengabaikan kesempatan, sebab kesempatan hanya datang sekali dalam hidup kita. Jika ada kesempatan, itu bukan kesempatan pertama, yang secara kualitas dan kuantitas sudah berbeda.


Kedua, andalkan Tuhan. Tuhanlah kunci kesusksesan kita. Tanpa Dia, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Maka, kita harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap kekuatan, dan dengan segenap akal budi kita. Akal budi berbicara mengenai karakter dan tindakan kita. Manusia memiliki kehendak bebas yang harus diselaraskan dengan kemauan dan kehendak Tuhan. Andalkan Tuhan, dan lihatlah pertolongan-Nya sungguh ajaib dalam hidup kita.


Sahabat Nusantara yang saya cintai, terima kasih doanya, saya sudah melaksanakan ujian Kompre (ujian Proposal Disertasi) dan dinyatakan lulus (30-01-2018). Doakan terus saya, agar dalam melaksanakan penelitian, dan penulisan Disertasi serta jurnal semuanya berjalan dengan lancar dan sukses.


Izinkan saya menampilkan beberapa gambar aktivitas saya dan hasil akademik Semester I dan II, sebagai bentuk ucapan terima kasih saya atas doa-doa yang sahabat Nusantara telah panjatkan dalam menopang saya di medan "perjuangan" pendidikan.


Gbr. Kartu Hasil Studi (KHS) Semester I, II pada S3 Studi Kebijakan UGM.


Gbr: Foto saat selesai melaksanakan Ujian Kompre "lulus", tanggal 30-1-2018.



Comments


RECENT POSTS:

Space for Rent ...

Berikan komentar anda mengenai artikel di atas!

© Wanuau

  • b-facebook
  • Twitter Round
  • Instagram Black Round
bottom of page