top of page

Kabaruan Island: Marine Tourism Destination

  • Abnertindi
  • Nov 10, 2017
  • 2 min read

Menceritakan tentang Talaud, seolah tiada habisnya. Iya, Abner, karena anda orang Talaud. Jwaban itu bisa yes, bisa no. Tapi memang, Talaud sungguh mempesona. Adalah pulau Kabaruan yang ingin saya ceritakan. Pulau ini menjadi pendaratan pertama (mula-mula) di Talaud oleh bangsa Portugis ketika mereka menjelajah. Bukti itu setidaknya dapat di lihat di situs yang saat ini masih dirahasiakan oleh penduduk setempat, sebagaimana dikatakan oleh opa Ulaen.

Bukti lainnya kalau pulau ini pendaratan pertama Portugis di Talaud, yaitu dengan adanya gereja Katholik yang merupakan agama warisan dari portugis. Di pulau Mangaran Injil diberitakan oleh penginjil dari Portugis. Di pulau ini juga konsentrasi umat Katholik terbesar di Talaud.

Berbicara tentang pulau Kabaruan, sungguh indah. Alamnya yang sejuk dan sangat alami, cocok bagi para wisatawan untuk berlibur ke tempat ini. Lihat saja keindahan pantainya, pasir putih yang terhampar di sepanjang tepi pantai, di padu dengan biru dan beningnya laut pulau Kabaruan.

Masyarakatnya yang ramah dan sangat suka menolong, menjadikan pulau ini layak dikunjungi oleh sahabat Nusantara. Untuk mencapai pulai ini, anda harus menyeberang dari Melonguane atau Lirung. waktu tempuh dari Melonguane ke pulau Kabaruan (pelabuhan pasir putih Mangaran kurang lebih 1 jam), dengan biaya carter speed boad seharga IDR. 300.000 - 500.000,- bisa negosiasi. Sedangkan dari Lirung jarak tempuh ke Mangaran kurang lebih 30 menit, dengan biaya IDR.150.000-300.000,-

Pulau ini belum banyak di eksplorasi oleh wisatawan, khususnya marine tourism. Di pulau ini juga belum ada usaha pengembangan pariwisata, misalnya investor yang masuk. Boleh dikatakan pulau ini masih perawan (virgin). Bagi anda yang berminat untuk investasi di bisnis marine tourism, pulau ini menjadi salah satu rekomendasi. Namun, perlu dikaji secara matang mengenai resiko yang ada di bawah laut, mengenai arus pulau ini sangat kuat. Bahkan pada malam hari, sangat beresiko untuk melakukan penyeberangan dari pulau kabaruan ke pulau Salibabu (di depannya) atau ke pulau Karakelang, kecuali dengan menggunakan kapal besar dengan bobot di atas 30 GT.

Pengalaman kami, ketika mendampingi Tim Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk melakukan penelitian Geo-Literacy, kami harus menunda kepulangan ke Melonguane (home based) akibat ditinggal perahu/speed boad yang kami sewa. Alasannya, sudah malam dan sangat berbahaya sehingga tanpa menunggu kami speed boad tersebut kembali ke Melonguane.

Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah daerah untuk menyediakan layanan transportasi yang memadai dan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi, mengingat nyawa sangat-sangat beresiko melayang ketika melakukan perjalanan dari dan ke pulau Kabaruan.

Agar anda bisa nyaman ke pulau kabaruan, sebaiknya berangkat pagi hari dari tempat anda menginap (Melonguane atau Lirung) dan kembali pada sore hari sekitar pukul 16.00 WITA. Jika anda harus menginap di sana, silahkan menghubungi pemerintah desa untuk memberitahukan keberadaan anda agar mendapat pelayanan maksimal.

Potensi pariwisata bahari di pulau kabaruan luar biasa dan belum dikelola oleh pemerintah daerah. Tugas berat ini tentunya harus disikapi secara bijaksana oleh pemerintah daerah dalam menghadirkan stakeholders (pemangku kepentingan) untuk turut bersama-sama mengelola pariwisata bahari di Talaud, secara khusus di pulau Kabaruan.

Jika sahabat Nusantara ingin mengetahui tentang pariwisata di Talaud, silahkan mengunjungi Yesus Kristus di Talaud: Wisata Religi Menu Blog!

Comments


RECENT POSTS:

Space for Rent ...

Berikan komentar anda mengenai artikel di atas!

© Wanuau

  • b-facebook
  • Twitter Round
  • Instagram Black Round
bottom of page