Mengeksplorasi Pulau Sara Besar: Marine Tourism
- Abnertindi
- Nov 11, 2017
- 4 min read

Informasi Umum
Pulau Sara dikenal karena keindahan pasir putihnya yang menggoda. Itulah daya tarik utama pulau ini. Berdasarkan Kajian Universitas Gadjah Mada dalam penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Kabupaten Kepulauan Talaud, (2016: III 1 - III 4) pulau Sara teridentifikasi sebagai berikut:
Nama Destinasi Wisata: Pulau Sara Besar
Lokasi: Desa Lirung, Kecamatan Lirung
Jenis Objek: Wisata alam
Status Pengembangan: Belum dikembangkan
Deskripsi Objek: Pulau sara besar merupakan pulau kosong tidak berpenghuni yang dijadikan sebagai obyek wisata bahari yang mempunyai keindahan panorama alam sangat eksotis sehingga pulau ini dijuluki pulau surga (porodisa). Pulau dengan luas 0,04 km2 ini terletak diantara Pulau Karakelang dan Pulau Salibabu. Keindahan panorama alam ada pada pantai yang landai dan berpasir putih. Pesona semakin bertambah dengan adanya keanekagaman terumbu karang dan biota laut yang menghiasi perairan sekitar pulau. Dua pesona yang memukau tersebut merupakan daya tarik tersendiri yang ada di pulau sara besar sehingga pulau ini dijadikan sebagai obyek wisata bahari unggulan di Kabupaten Kepulauan Talaud.

Daya Tarik
Daya Tarik: Keindahan panorama alam pantai dengan pasir putih yang halus. Air lautnya sangat jernih dan kaya akan keanekaragaman terumbu karang dan biota laut. Daya tarik utama berupa pantai landai yang indah dengan pasir putih yang sangat halus.

Daya tarik utama: Pasir putih yang eksotik dipadu dengan biru beningnya air laut.
Daya tarik penunjang: Pantai pasir putih, burung Maleo, aktivitas nelayan
Kualitas jalan ke objek lain: Melalui jalur laut
Ketersediaan moda transportasi: Dapat menggunakan speed boat yang beroperasi setiap hari dari Pelabuhan Melonguane maupun Lirung.
Kemudahan pencapaian (waktu tempuh dan ketersediaan rambu-rambu petunjuk arah): Perjalanan dapat ditempuh sekitar 15 menit dari Melonguane dan sekitar 5 menit dari Lirung dengan jalur pelayaran laut yang dalamnya 500 meter. Belum ada rambu-rambu penunjuk arah.
Kendala / permasalahan / Catatan: 1) Terumbu karang yang rusak; 2) Banyaknya perburuan burung Maleo.
Sarana dan Prasarana
Jalan: Melalui transportasi laut dari Melonguane dan Lirung
Listrik: Belum ada
Jaringan komunikasi/Telepon: Sedikit jaringan Telkomsel
Air Bersih: Belum ada
Kamar mandi dan WC : Belum ada
Penginapan: Belum ada
Warung makan: Belum ada
Tokoh Cenderamata: Belum ada
Kantor Pos: Ada di Kota Melonguane dan Lirung
Bank: Ada di Kota Melonguane dan Lirung
Aspek Pasar
Besarnya jumlah wisatawan (lokal, nusantara dan mancangera) yang datang ke objek: Puncak kedatangan wisatawan terjadi pada hari-hari libur. Selain wisatawan lokal juga terdapat wisatawan mancanegara yang berkunjung seperti wisatawan dari Negara Eropa dengan tujuan melakukan penyelaman di perairan sekitar pulau.
Skala jangkauan pemasaran: Wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara.
Investasi
Investasi yang telah ada di lokasi objek wisata: Sudah ada dari pemda (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan) dengan membangun pondok wisata.
Stakeholders yang berperan dalam investasi: Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud
Shareholder, yaitu berkaitan dengan struktur bagi hasil dalam pengelolaan objek: Belum ada.
Kelembagaan
Pengelolaan objek saat ini: Oleh Pemda Kepulauan Talaud, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Ketersediaan struktur lembaga pengelola: Belum ada
Aspirasi masyarakat sekitar obyek: Perlu dibangun beberapa fasilitas wisata (dikembangkan), dikelola dengan baik dan sungguh-sungguh. Karena Pulau Sara Besar memiliki potensi wisata bahari yang tinggi. Letaknya yang strategis dekat dengan Kota Melonguane dan Lirung menjadikan kawasan Pulau Sara sangat prospek untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata unggulan.
Permasalahan
Permasalahan mendasar yang perlu diperhatikan dan perlu segera ditangani: Kotornya pantai, rusaknya sebagian terumbu karang di beberapa titik snorkeling Permasalahan ada pada status pengelolaan kawasan, perlu membuka kembali menjadi tempat wisata, pemeliharaan fasilitas wisata yang telah dibangun, kebersihan sampah (kotoran) yang berasal dari kawasan sekitar.
Permasalahan jangka panjang yang mungkin muncul: Rusaknya terumbu karang dan ekosistem ikan

Berdasarkan kajian Tim UGM ini ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi untuk menjadi perhatian masyarakat Talaud, khususnya yang berada di sekitar kawasan pulau Sara besar, yakni:
Perlunya kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi menjaga dan memelihara ekosistem yang ada di pulau Sara Besar baik di darat maupun di laut.
Masyarakat segera membentuk lembaga khusus yang menangani objek wisata (pulau Sara) dan bersama-sama dengan pemerintah daerah bekerja keras melakukan konservasi satwa dan penanaman kembali terumbu karang yang hancur akibat ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Konsep ecotourism perlu digalakkan di Talaud, kaitannya dengan pemanfaatan pulau Sara sebagai salah satu destinasi unggulan marine tourism di Kabupaten Kepulauan Talaud.
Itulah nilai plus dan minus pulau Sara yang harus kita pahami, sehingga ada kesadaran dan tekad yang bulat untuk memelihara alam yang telah dianugerahkan Tuhan kepada masyarakat Talaud.

Oh ya sahabat Nusantara, bagi anda yang saat ini berada di luar Talaud dan ingin berkunjung di pulau Sara, akses ke pulau ini tidak sulit. Jika anda dari Manado, silahkan naik pesawat tujuan Melonguane, atau kapal laut dari pelabuhan Manado. Setibanya di Melonguane, anda boleh mencari penginapan terlebih dahulu, dan selanjutnya bersiap ke pulau Sara. Jangan lupa makan terlebih dahulu agar tidak masuk angin. Silahkan membawa peralatan snorkeling, diving untuk menyaksikan indahya bawah laut (under sea water) pulau Sara.

Jika anda wisatawan manca negara, jangan lupa melapor ke Dinas Pariwisata daerah agar mendapatkan service dan tours guide ke Sara atau ke lokasi wisata yang dikehendaki selain pulau Sara.
Ada baiknya juga jika anda ikut berpartisipasi melakukan konservasi di pulau Sara, jika memang anda atau organisasi anda ada program untuk itu.
Itu dulu penjelasan saya, semoga bisa memberikan khasana baru dalam melihat Sara Besar sebagai tempat wisata yang nyaman.
Referensi:
Laporan Akhir Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (RIPPARDA) Kabupaten Kepulauan Talaud 2016, Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Talaud bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta: Puspar UGM.
Comentarios