top of page

Wisata Unggulan Indonesia: Toraja Utara

  • Abnertindi
  • Nov 13, 2017
  • 4 min read

Toraja Utara merupakan salah satu destinasi pariwisata favorit domestik maupun mancanegara. Berawal dari perjalanan saya mengikuti kegiatan International Conference On Sustainable Tourism di Yogyakarta 31 Oktober 2017 s/d 1 Nopember 2017, saya mendapat informasi yang penting mengenai Toraja Utara. Yuk kita simak informasi apa saja ada di sana yang membuat daerah ini layak dikunjungi.

Toraja zaman dahulu kala dikenal dengan sebutan Tondok Lempongan Bulan Tana Matarik Alo. Tondok berarti "bulatan atau kesatuan", bulan berarti "bulan", tana berarti "negeri", matarik berarti "bentuk", dan allo yang berarti "matahari". Sehingga secara keseluruhan mengandung pengertian sebagai Negeri yang bentuk pemerintahan dan kemasyarakatannya merupakan satu kesatuan yang bulat/bundar seperti bulan dan matahari. Sebutan lainnya, "Toraja" (dari bahasa pesisir to, yang berarti orang, dan Riaja, daratan tinggi). jadi Toraja adalah orang daratan tinggi.

Sawah Padi

Toraja Utara memiliki luas lahan sawah sebesar 15,257ha, luas ini merupakan 13,25% dari luas total daerah Toraja Utara, dengan sistem pengairan untuk sawah di Toraja adalah sistem tadah hujan. Produksi padi di Toraja Utara pada Tahun 2014 mencapai 134,981 ton, sangat cukup untuk memberikan kontribusi perekonomian untuk Toraja Utara.Persawahan Toraja Utara bukan hanya bernilai ekonomis dari segi produksi, tetapi menjadi objek wisata karena tatanan persawahan yang rapi. Areal sawah terbesar berada di kecamatan Dende Piongan Napo.

Kopi Toraja

Kopi arabika dan Robusta dari Toraja sudah sangat terkenal sampai ke luar negeri karena dari segi rasa dan aroma. Toraja Utara pada Tahun 2014 memproduksi 2,065 ton Kopi Arabika dan 564 ton Kopi Robusta. Perkebunan Kopi Arabika terbesar berdasarkan luas tanaman berada di kecamatan Buntu Pepasan, sedangkan untuk Kopi Robusta berada di kecamatan Nanggala.

Budaya

Toraja Utara memiliki budaya yang sangat unik yang menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun manca negara. Budaya yang ada di sana di antaranya:

  • Rambu Solo

Rambu Solo adalah rangkaian upacara penyempurnaan kematian. Upacara ini bertujuan menghormati dan mengantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju alam roh, yaitu kembali kepada keabadian bersama leluhur. Kesempurnaan upacara ini menentukan posisi arwah orang yang meninggal, apakah sebagai arwah gentayangan (bombo), arwah yang mencapai tingkat dewa (to-membali puang), atau menjadi dewa pelindung (deata). Rambu Solo menjadi kewajiban sebagai bentuk pengabdian kepada orang tua.

  • Ma' Nene

Upacara adat Ma' Nene merupakan sebuah ritual membersihkan mayat leluhur kemudian menggantikan pakaian mayat dari para leluhur. Ritual Ma' Nene dilakukan setiap tiga tahun sekali dan biasanya dilakukan pada bulan Agustus. Upacara Ma' Nene hanya boleh dilaksanakan setelah musim panen yaitu pada bulan Agustus dengan tujuan mendapatkan limpahan berkah.

  • Rambu Tuka

Upacara rambu Tuka adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara syukuran. Di dalam upacara ini tidak boleh ada kesedihan, yang ada hanya kegembiraan. Misalnya acara pernikahan, syukuran panen dan peresmian rumah adat/tongkonan yang baru, atau yang selesai direnovasi; menghadirkan semua rumpun keluarga, di mana acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tanah Toraja sangat kuat. Semua upacara tersebut dikenal dengan nama Ma'Bua', Meroek, atau Mangrara Banua Sura'.

Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian, dan nyanyian dari kebudayaan Toraja yang unik. Upacara Rambu Tuka' dilaksanakan sebelum tengah hari di sebelah Timur Tongkonan. Ini berbeda dengan Rambu Solo' yang digelar tengah atau petang hari serta diadakan di sebelah barat Tongkonan. Sebagai upacara kegembiraan, Rambu Tuka' digelar mengiringi meningginya matahari, sedangkan Rambu Solo' untuk mengiringi terbenamnya matahari.

  • Adu Kerbau

Tedong silaga merupakan bagian dari upacara Rambu Solo/Upacara kematian dengan mengadukan kerbau. Biasanya dalam satu upacara adat terdiri dari beberapa pasang kerbau aduan. Ajang adu kerbau juga sarat dengan perjudian.

Objek Wisata

  • Kete Kesu

Kete Kesu adalah suatu desa wisata 4 km dari kota Rantepao. Terdapat peninggalan purbakala berupa kuburan batu yang diperkirakan berusia 500 tahun lebih. Kubur batu ukiran menyerupai sampan perahu, Kerbau dan Babi diletakkan menggantung di tebing atau gua. Rumah adat yang terletak di desa ini diperkirakan berumur sekitar 300 tahun dan letaknya berhadapan dengan lumbung padi kecil. Terdapat pula museum bersejarah.

  • Londa

Lokasi Londa 5 km ke arah selatan Kota Rantepao. Terdapat pekuburan bebatuan curam yang merupakan makam khas suku Toraja, di mana peti-peti mayat diatur sesuai dengan garis keluarga dan ada juga diletakkan di dalam gua. Gua makam alam Londa memiliki kedalaman 100 meter. Dalam makam anda bisa melihat peti mati yang sudah rapuh sehingga terlihat tengkorak berserakan.

Kerajinan Tangan

  • Kain Tenun

Kain tenun Toraja awalnya dari Sadan Malimbong. Kain tenun sudah turun temurun dibuat oleh masyarakat khususnya di wilayah Sadan. Tenunan Toraja pada awalnya dibuat dari serat kulit kayu dan serat nanas, tetapi seiring perkembangan, kain tenun dibuat dari campuran kapas agar bahannya lebih lembut. Kain tenun dapat diperoleh di areal pertokoan kota Rantepao atau bisa langsung ke tempat produksi di wilayah Sadan.

  • Ukiran Toraja

Ukiran atau seni pahat Toraja memiliki motif yang sangat beragam yang sarat dengan makna. Ukiran akan sering dijumpai baik di dinding rumah Tongkonan, hiasan rumah, bahkan sampai pada peti mati.

  • Ukiran Toraja lainnya

Kerajinan tangan Toraja sangat bervariasi, tetapi berikut ini adalah beberapa produk yang paling sering dijadikan buah tangan/oleh-oleh, di antaranya: parang Toraja (parang dengan ukian khas Toraja baik pada sarung atau pada pegangan parang, bahkan ada juga yang menjadikan tanduk kerbau sebagai bahan pegangan parang. Ada juga boneka tau tau (orang-orangan), Miniatur Tongkonan, serta serta aksesoris khas Toraja.

Kalender Event Tetap di Toraja Utara

  • Lovely December

Event tahunan setiap bulan Desember yang diadakan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja. Event ini dimulai sejak tahun 2008. Beragam atraksi budaya digelar dan semua potensi ditunjukkan.

  • Toraja International Festival (TIF)

Toraja International Festival menggelar pertunjukan seperti Toraja opera, tarian pa'gellu, serta berbagai pertunjukan kesenian dari beberapa negara. Agenda ini dilaksanakan bulan Agustus.

  • Perayaan Injil Masuk Toraja

Toraja International Festival ini diadakan untuk memperingati 16 Maret 1913 yang menjadi pertimbangan peringatan 100 tahun Injil masuk Toraja, berkenaan dengan misi yang dilakukan oleh para Missionaris Belanda, di mana selain memberitakan Injil mereka juga membangun sekolah. Berbagai atraksi dan pertunjukkan termasuk partisipasi dan perantau dari Kalimantan dan Papua. Jika anda penasaran, Silahkan menyaksikan berbagai hal yang saya ceritakan di atas!

Untuk melihat keunggulan tempat wisata lain, seperti Pancoh Ecotourism, silahkan kunjungi Blog!

Referensi:

Informasi Pariwisata dari Brochure Kabupaten Toraja Utara (Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah, Kompleks Perkantoran Panga - Rantepao, website: www.bappeda.torajautarakab.go.id)

Comments


RECENT POSTS:

Space for Rent ...

Berikan komentar anda mengenai artikel di atas!

© Wanuau

  • b-facebook
  • Twitter Round
  • Instagram Black Round
bottom of page