Budaya Dayak, Lestari Sepanjang Zaman
- Abnertindi
- Nov 15, 2017
- 3 min read
Budaya suku Dayak lestari sepanjang zaman. Hal ini terlihat dengan digelarnya Festifal budaya suku Dayak se Kalimantan yang dilakukan oleh Mahasiswa Dayak se Kalimantan di Pusat Kebudayaan Universitas Gadjah Mada (UGM). Mahasiswa Kalimantan yang saat ini sedang menempuh pendidikan di UGM senantiasa berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan budaya yang merupakan identitas mereka. Festival adat suku Dayak yang dibalut dalam Pesta Seni dan Budaya Dayak se Kalimantan XV yang digelar mulai tanggal 15 - 17 Nopember 2017, mengambil tema "Harmonisasi Budaya Dayak Melalui Kolektivitas Kearifan Lokal".

Sudah lima belas tahun festival budaya Dayak diselenggarakan di UGM, dan mendapat dukungan baik dari pemerintah daerah maupun Kementerian Pariwisata (pesona Indonesia). Dukungan pemerintah daerah ditunjukkan bukan hanya pemberian bantuan dana, tetapi juga melalui keterlibatan dalam event culture ini.
Tahun 2017, penyelenggara festival seni dan budaya Dayak yaitu Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. Wakil Bupati Kapuas Hulu menghadiri dan membuka langsung event budaya ini. Di sela-sela persiapan pembukaan acara festival seni dan budaya ini, kepada Wanuau, Antonius Lain Pamero, orang nomor dua di Kabupaten Kapuas Hulu mengatakan, "sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh warganya (generasi muda Dayak) yang menimba ilmu di UGM. Mereka tetap memegang teguh budaya warisan leluhur." Senada dengan Wakil Bupati dua orang warga Kabupaten Kapuas Hulu yang juga mahasiswa semester III di UGM, Vivi dan Nadia mengatakan bahwa "apa yang dilakukan ini semata-mata agar tidak melupakan budaya".

Dalam jadwal acara yang didapatkan oleh Wanuau, acara Festival Seni dan Budaya Dayak XV yang dilakukan tanggal 15-17 Nopember ini, yaitu sebagai berikut:
Hari pertama, tanggal 15, Dilakukan upacara pembukaan (Upacara Adat), yakni ritual sambut Tamu dan dilanjutkan dengan Napang Dange/mendirikan pondok Dange. Pembukaan acara ini dihadiri juga oleh pemerintah Provinsi DIY. Pada malam hari (tanggal 15), digelar acara kesenian yaitu lomba aransemen lagu dan komposisi. Dalam event ini ditampilkan berbagai produk budaya masing-masing daerah di provinsi Kalimantan.
Hari kedua, tanggal 16, diadakan permainan rakyat yaitu menyumpit dan pehiding. Acara ini sangat seru karena menampilkan ketrampilan masing-masing daerah. Selain memelihara kearifan lokal, acara ini juga tentunya mempererat tali silahturahmi antar sesama anak suku Dayak.

Pada hari ketiga, tanggal 17, lanjutan acara permainan, kali ini permaianan rakyat "Balawak Isin". Dalam event ini juga ada seminar budaya yang menggali akar budaya suku Dayak. Malam terakhir kegiatan ini sangat meriah karena diramaikan oleh artis-artis dari Kalimantan.
Berdasarkan pengamatan Wanuau, kesadaran dan kekonsistenan masyarakat suku Dayak se Kalimantan sangat tinggi dan perlu mendapatkan apreasiasi khusus. Tentunya hal ini sangat positif di tengah upaya Indonesia mempertahankan identitas dirinya sebagai bangsa yang majemuk yang memiliki ratusan warisan budaya yang harus dirawat.

Jangan menunggu orang lain merawat budaya kita, tetapi kitalah yang harus merawat budaya kita sendiri. Hal itu telah diperlihatkan oleh masyarakat adat Suku Dayak melalui peran generasi mudanya yang secara konsisiten dan turun temurun melakukan event budaya ini. Sudah lima belas tahun berlalu, dan sprit adat itu terus mengalir dan membara di jiwa dan raga anak-anak muda suku Dayak.
Hal ini pula tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah baik provinsi maupun Kabupaten, serta kekompakan pengurus adat suku Dayak se Kalimantan. Terlihat pula Pesona Indonesia, tak lain Kementerian Pariwisata ikut andil dalam pelaksanaan event budaya Dayak tahun 2017.
Wanuau, sebagai media komunikasi pariwisata tentunya menghimbau kepada pemerintah Kabupaten/Kota se Indonesia untuk secara konsisten bersama-sama dengan generasi mudanya menggelar event budaya di daerah masing-masing, dengan melibatkan generasi muda sebagai tulang punggung dan penerus warisan budaya daerah.
Sahabat Nusantara, ingin membaca artikel menarik lainnya di Wanuau? Silahkan kunjungi Blog!
Comentarios