top of page

Candi Brobudur: Destinasi Unggulan Pariwisata RI

  • Abnertindi
  • Dec 18, 2017
  • 3 min read

Candi Brobudur terletak di Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Namun, Brobudur sangat melekat dan diidentikkan dengan Jogja. Banyak orang berpikir bahwa Situs Warisan Dunia ini terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yang benar ialah terletak di Provinsi Jawa Tengah. Namun kelekatan dengan Jogja tidak bisa dipisahkan karena akar sejarah masa lalu.

Candi Brobudur merupakan Candi Budha, terletak di desa Brobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Candi Brobudur memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. (multi sumber dalam google).

Brobudur warisan dunia

Candi Brobudur terletak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar abad ke-8 masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia.

Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

Ket. Gbr. Kunjungan Ecy dan Muel ke Candi Brobudur.

Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.

Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.

Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa.

Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.

Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah objek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur).

Kunjungan Wisatawan

Adapun data kunjungan wisatawan ke Candi Brobudur tercatat sepanjang tahun 2016 mencapai 3,7 juta wisatawan, atau meningkat dibanding 2015 sebanyak 3,5 juta wisatawan. Ada peningkatan jumlah pengunjung sebanyak 200.000 orang dibanding tahun 2015, dikatakan Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Chrisnamurti Adiningrum di Magelang, seperti yang dikutip dari Antara, sebagaimana dalam www.cnnindonesia.com.

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, meningkat 100 persen, kata Manajer Layanan Taman Wisata Candi Borobudur, AY Suhartanto, sebagaimana diberitakan oleh http://wartakota.tribunnews.com.

Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ini bersamaan dengan masa liburan di Eropa. Ia menyebutkan sebelumnya kunjungan wisman ke Borobudur sekitar 700-800 orang per hari, kini bisa mencapai 1.400 per hari.

lonjakan kunjungan wisman tersebut sejak Juli 2017, karena memang masa liburan sekolah di Eropa pada Juli-Oktober. Adapun wisman saat ini didominasi dari Belanda, kemudian Jepang, dan Malaysia.

Selain itu, kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) sekarang antara 5.000 hingga 7.000 orang untuk hari Senin-Jumat, kalau hari Sabtu-Minggu bisa mencapai 12.000-15.000 orang.

Ia mengatakan puncak kunjungan wisnus terjadi saat liburan Lebaran, liburan akhir tahun, dan liburan sekolah.

Di mana pada masa-masa liburan tersebut pengunjung Candi Borobudur setiap hari bisa mencapai puluhan ribu orang. (sumber: http://wartakota.tribunnews.com/2017/08/10/kunjungan-wisman-ke-candi-borobudur-meningkat-100-persen).

Berkesempatan mengunjungi Candi Brobudur, saya bersama Istri dan anak-anak sangat menikmati dan kagum akan kehadiran Candi tersebut. Sebagaimana filosofi Candi ini bahwa bersatunya raga dengan alam menjadi mutlak. Setiap manusia diingatkan bahwa hidup ini pasti ada akhirnya. Dan suatu kewajiban bagi setiap orang untuk menyucikan diri dan pikirannya dari hal-hal duniawi.

Itulah sebabnya, magnet Candi Brobudur begitu kuat merasuk ke dalam jiwa manusia. setiap kali datang ke sana selalu disuguhi aura baru, aura kenikmatan dan cinta kasih bagi sesama dan alam semesta.

Mari saya mengajak kita semua sahabat Nusantara untuk berkunjung ke Candi Brobudur. Demikian juga sahabatku yang ada di seluruh dunia, mari saya undang anda untuk datang ke Indonesia. Di sinilah, di Kabupaten Magelang, Candi Brobudur itu berada!

Untuk mengetahui ulasan pariwisata nusantara lainnya, silahkan mengunjungi Blog pada beranda depan!

Comments


RECENT POSTS:

Space for Rent ...

Berikan komentar anda mengenai artikel di atas!

© Wanuau

  • b-facebook
  • Twitter Round
  • Instagram Black Round
bottom of page